Tobelo| Rabu 5 Mei 2021
Rutinitas bulan ramadhan yang dilakukan warga Pengadilan Agama Morotai di Tobelo yakni dengan menjalankan sholat dhuhur berjamaah yang dilanjutkan dengan kultum sebagai bentuk muhasabah untuk memperbaiki, melatih, menyucikan, dan membersihkan hati. Pada kegiatan kultum kali ini di pimpin oleh Ahmad Fuad Noor Ghufron, S.H.I., M.H. selaku Hakim PA Morotai, dalam tausiahnya beliau menyampaikan output yang didapatkan dari puasa Ramadhan sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dari ayat tersebut beliau menjelaskan melalui pendekatan tafsir Al Misbah karya Quraisy Syihab bahwa kewajiban berpuasa tanpa menyebut siapa yang mewajibkannya, karena pada dasarnya isyarat seandainya bukan Allah yang mewajibkannya, manusia sendiri yang melaksanakannya setelah tahu besar manfaatnya. Puasa yang difirmankan oleh Allah dapat membuahkan kesucian jiwa, keikhlasan, dan ketulusan. Puasa juga bisa sebagai bentuk pengawasan diri dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Beliau juga menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut yang menjadi titik final berpuasa adalah pada kalimat “la’allakum tattaquun”. Namun yang terjadi hari ini masih banyak yang menganggap berpuasa hanya untuk meggugurkan kewajiban, sehingga makna “la’allakum tattaquun” tidak bisa diperoleh. Dalam hal ini beliau mengibaratkan cara puasanya ular dan ulat, dimana ular dan ulat sama-sama melakukan puasa namun berbeda pada hasil akhir yang diperoleh. Ular rela tidak makan tidak minum dalam waktu yang lama untuk melakukan ganti kulit, namun naluri liarnya, tabiat membunuh, masih melekat padanya. Sedangkan ulat, diketahui ulat merupakan binatang yang rakus ketika makan, tapi ada masa ketika ulat harus berhenti makan untuk berpuasa yang cukup lama, dan ulat menjalankan puasanya dengan benar maka hasilnya setelah berpuasa tentu namanya bukanlah ulat lagi namun menjadi kupu-kupu, dengan naluri makan yang berbeda, dengan tabiat yang berbeda pula.
Terkahir beliau juga menyampaikan dalam bulan puasa ini banyal informasi dan tuntunan yang dapat ditarik menjadi ibroh yang bermanfaat, semoga kita semua selalu dalam limpahan Rahmat dari Allah SWT.
SHARE THIS POST